Jumat, November 22, 2024
BerandaDuniaChina menakuti Sri Lanka: Rs 51 crore untuk pupuk dikumpulkan

China menakuti Sri Lanka: Rs 51 crore untuk pupuk dikumpulkan

Date:

Related stories

Kolombo: Tahun lalu, Presiden Gotabaya Rajapaksa memerintahkan penggunaan pupuk alami sebagai pengganti pupuk kimia untuk pertanian di Sri Lanka. Dalam menghadapi tentangan yang kuat, Perusahaan Pupuk Ceylon membeli pupuk alami dari Biotek Laut Qingdao China. Ketika kompos diperiksa, ternyata kompos tersebut telah dipalsukan. Selanjutnya, perusahaan Sri Lanka tidak membeli pupuk. Selain itu, Bank of Ceylon menahan pembayaran ke perusahaan pupuk China. Bank mengambil tindakan ini di bawah perintah Mahkamah Agung Sri Lanka. Dengan demikian, isu tersebut berubah menjadi isu antara kedua negara.

Pemerintah China sangat menentang langkah Ceylon Bank, mengatakan bahwa hal itu menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan nasionalnya. Ia juga memasukkan Bank Rakyat Sri Lanka ke daftar hitam, bank terkemuka di Sri Lanka, karena menolak mengucurkan dana untuk menciptakan krisis bagi pemerintah Sri Lanka. Karena itu, Kanselir Gotabhaya terkejut. Setelah itu, saya merundingkan kompromi dengan China. Yang setuju untuk membayar uang. Pemerintah Sri Lanka memberi tahu pengadilan tentang keputusan tersebut. Setelah itu, kemarin pengadilan mencabut larangan terhadap bank tersebut. Kemudian, Bank of Ceylon mengumumkan bahwa Rs 51,28 crore karena perusahaan Cina akan segera diluncurkan.

window.twttr = (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0], t = window.twttr || {}; if (d.getElementById(id)) return t; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://platform.twitter.com/widgets.js"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);

t._e = []; t.ready = function(f) { t._e.push(f); };

return t; }(document, "script", "twitter-wjs")); }

function loadInstagramWidget(){

var scriptTag = document.createElement("script"); scriptTag.type = "text/javascript"; scriptTag.src="https://platform.instagram.com/en_US/embeds.js"; scriptTag.async = true; document.head.insertBefore(scriptTag, document.head.childNodes[0]); }

function loadFacebookWidget(){

var scriptTag = document.createElement("script"); scriptTag.type = "text/javascript"; scriptTag.src="https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v2.6"; scriptTag.async = true; document.head.insertBefore(scriptTag, document.head.childNodes[0]); }

READ  Cacar - banjir di India, panas di Yunani, kebakaran hutan, gempa bumi di Filipina | Klaim alam: banjir di India, gelombang panas di Yunani, kebakaran hutan, gempa bumi di Filipina

Latest stories