Jumat, November 22, 2024
BerandaEkonomiKrisis ekonomi berkepanjangan di Sri Lanka. Apa itu jajak pendapat publik?...

Krisis ekonomi berkepanjangan di Sri Lanka. Apa itu jajak pendapat publik? Informasi dirilis… !!!!

Date:

Related stories

Sri Lanka sedang mengalami krisis ekonomi yang parah. Pusat Kebijakan Alternatif telah melakukan survei nasional dalam hal ini. Saat itu, 88% orang mengatakan bahwa mereka atau orang yang mereka cintai harus mengantre panjang untuk mendapatkan bahan bakar gas, bensin, solar, susu bubuk, dan pupuk. Akibatnya, 9 dari 10 orang melaporkan bahwa pendapatan mereka (atau) pendapatan anggota keluarga mereka terpengaruh oleh krisis ekonomi. Juga terungkap bahwa setengah dari total penduduk Sri Lanka terlibat dalam beberapa bentuk perjuangan.

Orang-orang dengan suara bulat menyalahkan pemerintah Presiden Gotabaya Rajapaksa atas krisis ekonomi saat ini. Sementara itu, 62% publik menyalahkan kebijakan ekonomi presiden yang salah arah. 14,5% juga mengkritik kesalahan pemerintahan semua pemerintahan pasca-kemerdekaan dan 14,4% mengkritik budaya politik negara yang korup. Kemudian 9 dari 10 orang mengatakan bahwa Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa harus mengundurkan diri dan keluarga Rajapaksa harus mundur dari politik Sri Lanka. 87% mendukung tuntutan pengunduran diri Presiden Gotabhaya Rajapaksa.

Mereka yang membuat komentar seperti itu adalah mayoritas Sinhala yang memilih Gotabhaya Rajapaksa tiga tahun lalu. Jadi jelas bahwa semua ras memandang keluarga Rajapaksa tidak mampu menyelamatkan diri dari kesulitan ekonomi. Selain itu, 58% mengatakan butuh waktu lama bagi Sri Lanka untuk pulih dari krisis ekonomi, 14% mengatakan akan berumur pendek dan hanya 2% mengatakan ekonomi akan segera pulih. Sementara 26% mengatakan tidak tahu kapan ekonomi akan pulih. Dan 96% mengatakan mereka akan memeriksa aset semua politisi partai dan menyita aset yang tidak terhitung.


Tampilan setelah:
0

Latest stories