Seekor kera, kelelawar, dan tikus mati, yang ditemukan di hutan, dilaporkan menularkan penyakit tersebut ke manusia.
Cacar monyet, yang ditemukan di Afrika bagian barat dan tengah, kini menyebar ke Australia, Amerika Serikat, dan Eropa. Pengawasan intensif dan tindakan pencegahan sedang diambil di banyak negara karena pandemi ini. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sekitar 200 orang di 20 negara, termasuk Inggris, Spanyol, Portugal, Kanada dan Amerika Serikat, telah tertular virus H5N1.
Seseorang meninggal di Nigeria karena cacar monyet. Sembilan orang tewas di Kongo. “Ada 465 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di negara ini,” kata Dr Aimee Alango, kepala sektor kesehatan Kongo. Situasi Kongo memburuk di Afrika Barat dan Tengah.
Kemudian, monyet-monyet tersebut terinfeksi ketika mereka pergi ke hutan Kongo dan memakan bangkai monyet, kelelawar, dan tikus yang telah mati. Mereka yang menunjukkan gejala cacar monyet harus diisolasi di pusat kesehatan.” Demikian pula di Nigeria, negara Afrika lainnya, 21 dari 66 kasus suspek cacar monyet dikonfirmasi.
Dalam kasus ini, satu pasien meninggal selama perawatan. Pemerintah mengatakan pria berusia 40 tahun itu juga memiliki penyakit penyerta. Negara ini belum terkena dampak parah oleh monyet sejak September 2017. Namun, di 22 dari 36 provinsi saja, 247 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi.
Tampilan setelah:
0
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”