Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan Indonesia berencana untuk membangun rumah sakit dan universitas kelas satu di ibu kota Kalimantan yang sedang berkembang, pulau terbesar di Asia, dan investor Singapura dapat meningkatkan kemitraan mereka dengan negaranya.
Dia mengungkapkan informasi ini kepada The Straits Times karena Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dijadwalkan untuk mengambil bagian dalam pertemuan “Retret Pemimpin” pada Kamis (16 Maret). Dia kemudian menerbitkan rincian skema besar yang disebut Nusanthara.
Bapak Widodo mengatakan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta didasarkan pada keputusan bahwa lebih baik memindahkan ibu kota dari kota yang sibuk dan padat ke kota yang terjangkau dan berkelanjutan.
Dia mengatakan, mulai 2024, kementerian dan lembaga pemerintah secara bertahap akan berpindah ke ibu kota baru. Mengacu pada Singapura, Bapak Widodo mengatakan bahwa itu adalah negara mitra terpenting bagi Indonesia.
Dia mencatat bahwa dia yakin kedua negara akan fokus berinvestasi di Nusantara.
Presiden Widodo mengatakan, biaya proyek yang akan dilaksanakan di lahan seluas 2.561 kilometer persegi, tiga kali luas Singapura itu, diperkirakan mencapai Rp 466 triliun (41 miliar dolar Singapura), dengan kontribusi pemerintah sebesar 20 persen. biaya. Sektor swasta berkontribusi untuk sisanya.
Sembilan rumah sakit berkualitas tinggi dan tujuh universitas akan dibangun di bawah proyek ini. Mereka akan didirikan seperti Rumah Sakit Mount Elizabeth dan Glencles di Singapura dan Universitas di Singapura,” menambahkan bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang baik.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Presiden Indonesia Joko Widodo akan membahas tiga perjanjian penting yang ditandatangani antara kedua negara dalam pertemuan terakhir mereka di Singapura pada Kamis (16 Maret).
Ini termasuk perjanjian tentang pengelolaan wilayah udara, kerja sama pertahanan, dan rendisi.
Sebelumnya, kedua negara menyaksikan penandatanganan ketiga perjanjian tersebut saat Mr. Lee dan Mr. Widodo bertemu di Bintan pada Januari 2022. Kantor Perdana Menteri Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa kedua pemimpin akan mengesahkan kesepakatan tersebut pada pertemuan di Kamis.
Mereka juga akan membahas penguatan kemitraan bilateral antara aspek ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.
Dinyatakan sebelumnya bahwa ketiga perjanjian yang telah digabungkan menjadi kerangka kerja yang diperluas, akan meminta persetujuan parlemen kedua negara.
Namun, Singapura dan Indonesia harus bersama-sama meminta persetujuan ICAO untuk pengaturan berdasarkan Perjanjian FIR.
Setelah ratifikasi ini diterima, ketiga perjanjian tersebut akan mulai berlaku pada tanggal persetujuan bersama.
“Faithful maker. Award-winning bacon nerd. Social media maven. Pop culture evangelist. Evil zombie guru.”