Ada laporan bahwa pemerintah BJP berencana mengeluarkan resolusi untuk mengubah nama India menjadi Bharat pada sidang khusus Parlemen mendatang. Sebagai gambarannya, undangan yang disampaikan Rashtrapati dari Rumah Presiden ke pesta makan malam diajukan oleh Presiden India, bukan Presiden India.
Perdana Menteri Modi akan berangkat ke Indonesia besok untuk menghadiri KTT ASEAN ke-20. Nama Bharat ada di rencana perjalanan. Dalam catatan agenda ini, selain Perdana Menteri India, agenda tersebut disusun dengan judul “Kunjungan Perdana Menteri India ke Indonesia”. Setelah itu, kontroversi besar muncul mengenai hal ini. Partai Bharatiya Janata mendukung nama Bharat, mengklaim bahwa nama India diberikan oleh Inggris. Namun partai-partai oposisi termasuk Kongres melakukan protes keras. Pada saat yang sama, Inggris juga memperkenalkan banyak hal seperti kriket dan kereta api. Bisakah kita mengubah segalanya? Banyak netizen yang bertanya-tanya mengenai hal ini.
Selain itu, banyak orang di Pakistan dilaporkan mengatakan bahwa jika Anda tidak ingin nama India, berikan saja kepada kami. Jika India mengubah nama negaranya menjadi Parth, Pakistan harus mengklaim nama India di PBB, menurut media negara tersebut. Sementara itu, karena wilayah bernama Indus berada di Pakistan, maka muncul argumen bahwa Pakistan sebaiknya diberi nama India untuk mewakilinya.
. “Penginjil perjalanan. Idola remaja masa depan. Pelajar hardcore. Penggemar budaya pop. Introvert yang sangat rendah hati. Penggemar twitter yang ramah.”