Meskipun Menteri Douglas Devananda, Presiden Ranil Wickramasinghe dan Perdana Menteri Dennis Gunawardanevidam secara langsung menolak pengangkatan pegawai negeri sipil dari selatan, keduanya menerima permintaan tersebut.
Mereka juga mengatakan, jika nantinya ada kekosongan jabatan di lembaga pemerintah, maka prioritas akan diberikan kepada masyarakat di daerah masing-masing.
Hal ini akan menimbulkan kebingungan politik yang tidak perlu
Presiden Ranil Wickramasinghe dan Perdana Menteri Dennis Gunawardena bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan pemerintah dari seluruh wilayah pada (09). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Douglas Devananda menyampaikan pendapatnya mengenai langkah yang diambil untuk menunjuk orang-orang dari Selatan yang terserap dalam skema rekrutmen ‘One Lakh’ ke posisi-posisi kosong di wilayah Timur Laut.
Ia mencatat bahwa meskipun ada orang-orang yang diserap melalui program ini di seluruh negeri, jika orang-orang tersebut diangkat dari daerah lain, hal ini akan dianggap sebagai keputusan sepihak oleh masyarakat yang terkena dampak dan akan menimbulkan kebingungan politik yang tidak perlu.
Perintah dikeluarkan oleh Ranil
Menghadapi pandangan Menteri Douglas Devananda, Presiden mengatakan, jika di kemudian hari ada kekosongan di lembaga-lembaga pemerintah, maka mereka harus berusaha mengisi posisi-posisi yang kosong itu dengan anggota di daerah masing-masing.
Kami mengering baru-baru ini. Perlu dicatat bahwa proses pengangkatan tujuh warga Sri Lanka selatan ke universitas tersebut ditangguhkan atas permintaan Menteri Douglas Devananda, dan instruksi dikeluarkan untuk memanggil para misionaris ke Departemen Perikanan.
Nandi Kodi pada hari Diwali
Sementara itu, dalam diskusi ini, menjelang festival Diwali yang akan datang, permintaan Menteri Douglas Devananda untuk mengibarkan bendera Nandi dan menghiasinya dengan lampu serta menggunakan Proyek Aswaisoma terjemahan Tamil yang dibuat oleh para peserta diterima oleh Pemerintah.
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”