Jumat, November 22, 2024
BerandaTeknologiIndonesia siap mengadopsi teknologi navigasi Jepang

Indonesia siap mengadopsi teknologi navigasi Jepang

Date:

Related stories

JAKARTA (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan siap mengadopsi teknologi navigasi Jepang guna meningkatkan keselamatan pelayaran di Indonesia.

“Manfaat bagi Indonesia: Mengingat Indonesia memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Jepang, maka kita dapat mengambil pelajaran dari Jepang dan negara anggota IALA lainnya untuk menerapkan teknologi navigasi guna menjaga keselamatan pelayaran dan melindungi lingkungan laut di perairan Indonesia,” Direktur Navigasi Budi Mantoro kata Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Direktorat Jenderal berpartisipasi dalam kegiatan Akademi Internasional di Tokyo, Jepang, tentang keselamatan navigasi, yang diselenggarakan oleh International Association of Maritime Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA-AISM).

Acara puncaknya bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi maritim dengan berkontribusi pada pengembangan dan harmonisasi alat bantu navigasi pelayaran (SBNP) di seluruh dunia.

Mantoro mencatat, delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Distrik Navigasi Telok Bayur Kelas 2 Yudonur Setiagi bersama anggota delegasi lainnya yakni Tatang Hiryana dan Lalu Ranu Agyansyah.

Berita terkait: Kementerian berupaya meningkatkan transportasi kereta api massal di Jabodetabek

“Para delegasi menyampaikan bahwa Jepang memiliki jumlah negara berkembang kepulauan kecil yang hampir sama dengan Indonesia, serta karakteristik sebagai negara kepulauan,” kata Mantoro.

Dijelaskannya, simposium tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pertemuan Konferensi IALA. Simposium tersebut menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengambil pembelajaran dari Jepang dan negara anggota IALA lainnya dalam penerapan teknologi navigasi, dengan tujuan menjaga keselamatan pelayaran dan melindungi lingkungan laut di perairan Indonesia.

Salah satu teknologi yang disoroti pada simposium ini adalah penggunaan Internet of Things (IoT) di Jepang, yang memungkinkan negara tersebut memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam upaya meningkatkan keselamatan pelayaran di perairannya, kata Mantoro.

READ  Saya tidak pernah berpikir saya akan sejauh ini: Radhika Saratkumar | Radhika tweet

Dijelaskannya, data yang masuk diproses melalui beberapa kantor cabang dan data tersebut dikirim ke kantor pusat untuk disimpan dan dipantau sebagai data SBNP real-time di Jepang.

Pemanfaatan IT dalam pengawasan SBNP terbukti memudahkan pengawas dalam memantau keandalan SBNP dan mendeteksi apakah SBNP mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

“Indonesia dapat menerapkan teknologi baru ini guna meningkatkan keselamatan pelayaran, khususnya dalam konteks operasional dan administrasi pengelolaan SBNP di Indonesia,” kata Mantoro.

Berita Terkait: Presiden Jokowi akan meluncurkan proyek pengembangan bandara VVIP IKN pada bulan November

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, Indonesia berhasil meyakinkan IALA Global Academy untuk berkunjung ke Indonesia pada tahun 2024. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk menjalin kerjasama dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia operasional dan administrasi SBNP sesuai standar internasional.

Kementerian optimis dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, Indonesia dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran laut di Indonesia dan dunia.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan IALA, akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Perkapalan dan IALA mengenai kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kerja sama teknis di bidang transportasi laut pada Sidang ke-33. dari Organisasi Maritim Internasional,” kata Mantoro pada sesi di London. .

IALA-AISM adalah organisasi non-pemerintah dan nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi maritim dengan berkontribusi pada pengembangan dan koordinasi SBNP di seluruh dunia.

Berita Terkait: Indonesia mengusulkan pelabuhan terintegrasi pada Pertemuan Maritim ASEAN

Latest stories