Banyak pelajar India yang pergi ke AS atau Inggris untuk studi sarjana, pascasarjana, dan profesional yang lebih tinggi.
Selama sepuluh tahun terakhir, Amerika Serikat dan Inggris telah memberlakukan sejumlah pembatasan untuk mencegah masuknya orang asing, termasuk orang India. Sebagian besar penduduk negara itu mendukung pembatasan tersebut.
Akibatnya, orang India mulai pindah ke Kanada dalam jumlah besar, bukan ke kedua negara tersebut.
Dalam hal ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan online mengungkapkan bahwa pelajar India lebih diterima di Jerman dibandingkan Kanada.
Tesis ini menyatakan:
32,6% siswa lebih memilih pergi ke Jerman untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Menurut Departemen Statistik Jerman, jumlah pelajar yang datang untuk belajar di Jerman telah meningkat sebesar 146 persen selama lima tahun terakhir.
Saat ini, warga India merupakan 12% dari populasi pelajar internasional di Jerman. Jumlahnya meningkat menjadi 42.600 tahun ini dari 20.562 pada tahun 2019.
Karena tingginya biaya hidup dan kurangnya program pemerintah untuk mendorong pelajar internasional, banyak pelajar yang meninggalkan Kanada. Hubungan antara India dan Kanada juga melemah dalam satu tahun terakhir, dan masyarakat India menjadi enggan pergi ke sana karena khawatir akan keselamatan mereka.
Namun sebagai imbalannya, Jerman telah menjadi pilihan pertama di luar negeri untuk pendidikan tinggi bagi pelajar India karena fitur-fiturnya yang menarik seperti standar akademik yang tinggi, biaya kuliah yang rendah, profesor terkemuka dan lembaga penelitian dalam penelitian teknologi tinggi.
Hal ini dinyatakan dalam laporan.
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”