Gambar | AB
Pulau Sumatera yang terletak di Indonesia ambruk akibat banjir akibat hujan lebat.
Pulau Sumatera diguyur hujan deras sejak Sabtu (11 Mei) malam lalu. Oleh karena itu, Kabupaten Akem dan Dana Tattar di Pulau Sumatera mengalami kerusakan paling parah.
Banjir akibat hujan di satu sisi menimbulkan kerusakan, dan di sisi lain lahar gunung berapi menimbulkan kerusakan besar di Pulau Sumatera.
Lahar merupakan campuran air mendidih, abu vulkanik, dan pecahan batuan. Lahar yang keluar setelah gunung berapi meletus ini menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Lahar yang bentuknya seperti campuran beton ini mempunyai kekuatan menghancurkan bangunan dan kendaraan yang dilaluinya.
Gunung Marapi merupakan salah satu dari 120 gunung berapi yang terdapat di Indonesia. Gunung berapi setinggi 9.465 kaki di sisi barat pulau Sumatra meletus akhir tahun lalu, menewaskan 23 pendaki.
Sementara itu, hujan deras yang terjadi belakangan ini membuat jalan di kaki Gunung Marapi terendam campuran lumpur dan abu vulkanik yang kental.
Para pejabat mengatakan lebih dari 200 rumah dan 16 jembatan rusak parah. Dilaporkan 43 orang telah meninggal sejauh ini. Banyak orang dilaporkan hilang.
Dalam situasi ini, para pejabat mengatakan, jenazah orang yang dikubur di sana-sini digali di sebagian besar Pulau Sumatera yang saat ini dikelilingi hutan hitam.
Patut dicatat, 21 orang meninggal di Pulau Sumatera akibat hujan lebat yang terjadi 2 bulan lalu.
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”