Vijitha Herath, Anggota Parlemen Kekuatan Rakyat Nasional, mengatakan bahwa pemerintah tidak mampu memberikan kesulitan yang semestinya kepada para pekerja pertanian dan berusaha mengubah tempat tinggal mereka menjadi desa.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri rapat umum yang digelar di Kota Kotagala.
Dalam komentar lain di sini, menteri mengatakan bahwa pemerintah menyalahkan perusahaan pertanian karena tidak menambah penderitaan dengan menciptakan konflik antara perusahaan pertanian dan pekerja.
Referendum
Perusahaan pertanian tidak dapat mengajukan tuntutan ke pengadilan jika tuntutannya diubah berdasarkan hukum.
Presiden memperkenalkan RUU Perubahan Konstitusi No. 22, yang saat ini tidak diperlukan lagi, tanpa melakukan amandemen yang diperlukan. Setelah itu, jutaan rupee harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan referendum.
Dengan uang ini, buruh tani bisa menderita. Patut dicatat, Anggota Parlemen Partai Shakti Nasional, Vijitha Herath, mengatakan pemerintah tidak bisa mengesahkan UU Amandemen Konstitusi ke-22 dengan dua pertiga mayoritas di Parlemen.
IBC Tamil untuk mengetahui berita secara instan Ada apa Bergabung…! |
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”