RSUD Sri Jayewardenepura menuduh manajemen RSUD Sri Jayewardenepura melanggar aturan pemilu dengan merekrut 150 pegawai baru di distrik Galle.
Seratus asisten kesehatan, lima puluh asisten administrasi dan lima pengemudi ditunjuk.
Chandana Jayalat, sekretaris cabang Rumah Sakit Sri Jayawardenepura, mengatakan bahwa menunjuk dewan direksi termasuk ketua rumah sakit ketika ada lowongan sebelum dan sesudah pemilu diumumkan adalah melanggar hukum.
Komite Pemberantasan Korupsi
Serikat pekerja rumah sakit juga bersiap untuk mengajukan pengaduan ke Komisi Tipikor dan Suap besok (29) terkait kejanggalan yang terjadi pasca penunjukan Dr. Saranga Alagaberuma sebagai presiden rumah sakit.
Perkumpulan Pejabat Medis Pemerintah juga telah meminta laporan dari cabang rumah sakit mengenai permasalahan sistem pengangkatan dokter di RS Sri Jayawardenepura.
Kementerian Kesehatan tidak sepenuhnya mengelola rumah sakit ini, kata Dr. Samil Wijesinghe, juru bicara Asosiasi Dokter Pemerintah, dalam konferensi pers.
Kementerian Kesehatan
Karena sebagian merupakan rumah sakit pemerintah, Kementerian Kesehatan telah memberlakukan batasan tertentu pada penunjukan langsung dokter ke rumah sakit tersebut.
Rumah sakit memiliki prosedur tersendiri dalam penunjukan dokter spesialis. Semua ini harus diperiksa.
Salah satu dokter yang bekerja di bagian urologi rumah sakit menimbulkan masalah bagi dokter lainnya.
Samil Wijesinghe, juru bicara media Asosiasi Dokter Pemerintah, menekankan perlunya campur tangan Kementerian Kesehatan dalam masalah ini.
IBC Tamil untuk mengetahui berita secara instan Ada apa Bergabung…! |
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”