Sabtu, November 23, 2024
BerandaTeknologiLukisan gua tertua di dunia ada di Indonesia 45.000 tahun yang lalu...

Lukisan gua tertua di dunia ada di Indonesia 45.000 tahun yang lalu …! Pembaruan 360 Berita | Berita Tamil Online | Berita Langsung Breaking news online

Date:

Related stories

Para arkeolog menemukan lukisan gua tertua di dunia lebih dari 45.000 tahun yang lalu. Gambar babi hutan seukuran aslinya yang dibuat di Indonesia sekitar 45.500 tahun yang lalu diterbitkan di Science Advances dan memberikan bukti awal pemukiman manusia di daerah tersebut.

Gua itu ditemukan pada 2017 oleh seorang mahasiswa PhD di pulau Sulawesi, Basran Burhan, kata Maxime Appert, rekan penulis di Griffith University di Australia. Itu ditemukan sebagai bagian dari studi yang dilakukan bersama dengan tim pejabat Indonesia.

Gua Liang Tetongke terletak di lembah terpencil. Itu hanya bisa dicapai pada musim kemarau karena banjir saat musim hujan. Anggota suku Bukis juga memberi tahu tim peneliti bahwa gua tersebut sebelumnya tidak ditemukan oleh negara Barat.

Dengan panjang 136 cm dan lebar 54 cm, babi Sulawesi diwarnai dengan pewarna oker merah tua dan memiliki tepi sempit pada rambut tegak. Ditambah sepasang kutil seperti tanduk di wajah menandakan babi jantan berkembang dengan baik.

Manusia telah berburu babi Sulawesi selama ribuan tahun, suatu ciri prasejarah yang penting di wilayah tersebut, terutama seni Zaman Es.

Patut dicatat bahwa lukisan gua tertua sebelumnya ditemukan di Sulawesi oleh kelompok yang sama. Itu ditemukan berusia sekitar 43.900 tahun.

Lukisan gua seperti ini juga membantu menjembatani pemahaman kita tentang migrasi manusia purba. Semua orang tahu bahwa orang tiba di Australia 65.000 tahun yang lalu. Tapi mereka harus melintasi pulau-pulau di Indonesia. Ini disebut “Wallace”.

Situs tersebut sekarang menjadi salah satu sumber manusia tertua di Wallace. Tetapi lebih banyak penelitian akan membantu menunjukkan bahwa orang-orang di daerah tersebut benar-benar ada. Ini memecahkan misteri imigrasi Australia. Kelompok tersebut percaya bahwa karya seni itu diciptakan oleh Homo sapiens, tidak seperti spesies manusia seperti Denisovan yang punah. Tapi ini tidak bisa dikatakan pasti.

Latest stories