Washington
oi-vigneshkumar
Seorang petugas polisi tewas dalam serangan misterius di sebuah gedung rumah Amerika. Orang misterius itu ditembak dan dibunuh oleh polisi.
Efek halo paling besar di Amerika Serikat. Untuk mengendalikan hal tersebut, pemerintah secara aktif menggarap vaksinasi di sana.
Memang, ketika Amerika Serikat bergulat dengan Corona, sekarang ada sakit kepala baru bagi otoritas negara itu. Serangan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat AS berhasil dipukul mundur.
Mobil yang datang dengan cepat
Pasukan keamanan terlibat dalam operasi keamanan seperti biasa kemarin di Gedung Parlemen di ibu kota Amerika, Washington. Kemudian sebuah mobil yang melaju kencang mencoba memasuki gedung parlemen. Polisi mencoba menghentikan mobil. Namun, mobil tersebut bertabrakan dengan mereka tanpa henti. Setelah itu dia mencoba berjalan menuju gedung parlemen tanpa henti,
Satu terbunuh
Mobil itu menabrak penghalang di sana. Orang misterius yang keluar dari mobil mengancam polisi dengan pisau. Dan polisi menembaknya. Penyerang telah diidentifikasi sebagai Noah Green yang berusia 25 tahun. Media Amerika melaporkan bahwa orang Afrika-Amerika adalah anggota organisasi nasionalis kulit hitam. Seorang polisi tewas dalam kecelakaan mobil. Salah satu penjaga terluka parah.
Dimana Python
Presiden AS Joe Biden tidak hadir pada saat kecelakaan itu. Biden saat ini berada di Cam David bersama istrinya, Jill Biden, untuk akhir pekan Paskah. Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “sangat sedih” mendengar serangan itu dan menyatakan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga almarhum.
Kunci lagi
Sejauh ini belum ditemukan kaitan antara Vova Green dan organisasi teroris yang melakukan penyerangan tersebut. Namun, FBI mengatakan penyelidikan akan terus berlanjut. Penutupan di sekitar Dewan Perwakilan Rakyat AS kembali diberdayakan setelah serangan itu. Aplikasi Lockdown dilaporkan untuk kedua kalinya dalam tiga bulan.
Kekerasan parlementer
Sebelumnya pada 6 Januari, selama pemilihan Trump sebagai presiden Amerika Serikat, kekerasan tiba-tiba meletus. Atas permintaan Trump, para pendukungnya menyerbu Parlemen dan menyerang. Patut dicatat bahwa beberapa polisi tewas.
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”