Presiden Trump telah menyerukan agar sekolah dibuka kembali di Amerika Serikat di tengah meningkatnya infeksi Corona.
Washington,
Amerika Serikat masih menempati urutan pertama di dunia dalam hal infeksi virus Corona. Sejauh ini, 53,59,748 orang telah terinfeksi Corona, menurut Universitas Johns Hopkins. 1 lakh 69 ribu 463 orang tewas.
Dalam 12 hari terakhir, 1.499 orang di Amerika Serikat menjadi korban Corona. Ini adalah angka tertinggi dalam satu hari dalam tiga bulan terakhir. Amerika Serikat memiliki jumlah korban dan cedera terbesar di dunia. Begitu juga dengan korban Corona yang diperkirakan mencapai 2 lakh dalam beberapa hari.
Dalam konteks ini, Presiden Trump hari ini mengatakan bahwa kami akan membuka aula sekolah dan perusahaan di Amerika Serikat.
Menurutnya, anak sering kali mengalami gejala yang lebih ringan. Ia mengatakan sangat jarang mereka mengalami komplikasi medis. Trump juga memperingatkan bahwa jika anak-anak tidak kembali ke kelas, mereka akan semakin menderita.
Menjelang pemilihan presiden negara itu pada November, Trump menghadapi kesulitan parah dalam kampanyenya untuk meningkatkan ekonomi negara. Karena itu, Trump dan pemerintahannya terus bersikeras agar gedung sekolah dibuka kembali meski di lingkungan rawan Corona.
Namun, 151 orang terpengaruh oleh pembukaan perguruan tinggi dan 71 orang terpengaruh oleh pembukaan aula sekolah, menurut sebuah laporan.
. “Penginjil perjalanan. Idola remaja masa depan. Pelajar hardcore. Penggemar budaya pop. Introvert yang sangat rendah hati. Penggemar twitter yang ramah.”