Sedikitnya enam orang tewas dalam operasi militer di Myanmar.
நைபிடா,
Myanmar berada di bawah kekuasaan militer sejak 1 Februari. Orang-orang di negara itu telah memprotes dan melakukan serangkaian perjuangan sejak awal pemerintahan militer.
Perjuangan spontan rakyat untuk pemulihan demokrasi ini ditindas oleh represi militer. Tentara melakukan serangan membabi buta terhadap pengunjuk rasa.
Lebih dari 700 orang sejauh ini tewas dalam serangan, termasuk penembakan militer. Selain itu, lebih dari 3.000 orang dilaporkan telah melarikan diri dari Myanmar karena takut akan tindakan militer.
Sementara itu, berbagai kelompok pemberontak dibentuk untuk melawan rezim militer. Kelompok pemberontak ini melancarkan serangan rutin terhadap tentara Myanmar. Tentara membalas. Dalam hal ini, ada cedera di kedua sisi.
Sementara itu, Pasukan Keamanan Jinland, sebuah organisasi pemberontak, bekerja di Kabupaten West Jin melawan rezim militer. Organisasi pemberontak ini sesekali melancarkan serangan terhadap tentara.
Dalam konteks ini, bentrokan meletus kemarin antara pasukan keamanan Land Jin dan tentara Myanmar di kota Mindat di provinsi Jin.
Tentara Myanmar menembaki pemberontak selama pertempuran itu. Enam pemberontak tewas dalam penembakan itu. 10 militan juga terluka. Patut dicatat bahwa konflik dan serangan terhadap kekuasaan militer sedang terjadi di berbagai provinsi di Myanmar.
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”