Para ilmuwan membuat kemajuan dalam mempelajari, memetakan, dan memahami es air di Bulan. Penelitian terbaru menyoroti pentingnya metode deteksi yang berbeda untuk es air di bulan, terutama di wilayah yang mungkin selalu berada di dekat kutub.
Deteksi radar menggunakan rasio polarisasi sirkular (CPR) terbukti efektif dalam mendeteksi dan membedakan es air dengan permukaan padat. Detektor neutron diperlukan untuk menyimpulkan keberadaan hidrogen, yang mungkin mengindikasikan air es.
Misi VIPER (Volatile Probe Polar Exploration) NASA bertujuan untuk mengumpulkan data rinci tentang ekosistem tanah dalam kondisi pencahayaan dan suhu yang berbeda. Selain itu, tiga misi CubeSat — Lunar IceCube, Lunar Flashlight, dan LunaH-Map — diatur untuk mendeteksi air es secara tidak langsung.
Sementara itu, misi Chang’E-7 Tiongkok dijadwalkan melakukan penelitian ilmiah ekstensif di kutub selatan bulan. Misi ini menggunakan tiga instrumen utama: Lunar Microwave Imaging Radar (LMIR) untuk memetakan distribusi air global, Lunar Neutron Gamma Spectrometer (LNGS) untuk mendeteksi hidrogen permukaan, dan Lunar Water Molecular Analyzer (LWMA) untuk deteksi in situ. Untuk digunakan dalam proyek penelitian es air di Tiongkok.
“Dapatkan semua berita Tamil Indian Express secara instan di aplikasi Telegram https://t.me/ietamil“
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”