Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin mengisyaratkan DPR mendukung penuh semua langkah yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk mengusut kampanye disinformasi terkait isu Papua.
“Saya mendukung sepenuhnya Kementerian Luar Negeri untuk memanfaatkan semua instrumen diplomatik dalam menjaga harkat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Segala bentuk disinformasi dan fitnah harus dihentikan,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Pada 1 Desember 2020, pemimpin separatis Papua Benny Wenda, yang saat ini tinggal di Oxford City, Inggris, mendeklarasikan “pemerintahan sementara” di Papua Barat dan dirinya sendiri sebagai “presiden sementara”.
Di hari para pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim sebagai hari kemerdekaan Papua Barat, Wenda juga mendeklarasikan apa yang disebut kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia.
Namun, alih-alih mendapat dukungan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, manuver pemimpin United Liberation Movement for West Papua (UMLWP) itu terus terang ditentang oleh sayap bersenjata kelompok separatis itu.
Suara resmi tidak percaya TPNPB-OPM atas manuver Wenda dibenarkan oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambon, kepada CNN Indonesia, Rabu (2 Desember 2020).
Sambon berpendapat bahwa mosi tidak percaya terhadap deklarasi kemerdekaan Wenda dan pengangkatan dirinya sebagai presiden sementara dapat mengganggu persatuan komunitas asli Papua yang secara langsung berperang melawan Indonesia.
Terkait langkah politik Wenda, Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Duta Besar Inggris Owen Jenkins pada 4 Desember 2020 untuk melayangkan protes keras terhadap pemerintah Inggris yang mengizinkan Wenda melancarkan kampanye disinformasi dari negara tersebut.
“Saya berharap pemerintah Inggris akan melakukan tindakan nyata terhadap Benny Wenda,” kata Azis Syamsuddin, seraya menambahkan bahwa dia mengapresiasi Duta Besar Owen Jenkins atas janjinya untuk menindaklanjuti protes Jakarta, dan atas pengakuan penuh pemerintah Inggris atas kedaulatan Indonesia.
Azis Syamsuddin berharap Kementerian Luar Negeri RI tetap konsisten dengan langkah tegas yang telah diambil dan ditegaskan ke negara lain melalui forum formal dan informal.
Sebagai konsekuensi hubungan internasional, masyarakat dunia juga perlu mendapatkan informasi tentang kebenaran nyata tentang Papua. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri dapat secara optimal menggunakan instrumen diplomatik dan hak jawab melalui media internasional, ujarnya.
Berita Terkait: Langkah politik Wenda menjadi bumerang di Papua
Berita Terkait: Pemerintah, TNI, Polri didesak untuk menjaga kewenangan negara di Papua
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”