Di Indonesia, 129 orang tewas secara tragis dalam kerusuhan suporter di akhir pertandingan sepak bola antar tim lokal.
Di Provinsi Jawa Timur Indonesia, pertandingan antara tim sepak bola lokal Arema FC melawan Persebaya Surabaya telah digelar tadi malam.
Di penghujung pertandingan ini Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dan suporter tim tersebut masuk ke stadion dalam jumlah yang banyak. Kerusuhan pecah di dalam stadion karena massa yang panik dan melarikan diri dari sana. Belakangan, polisi menembakkan tabung gas air mata di dalam stadion untuk mengendalikan kerusuhan. Karena ini banyak orang mati lemas dan pingsan di tanah. Kendaraan polisi juga dirusak dalam kerusuhan itu.
Dalam hal ini, 36 orang termasuk 2 polisi tewas secara tragis di stadion. Juga, 93 orang meninggal di rumah sakit. Dikatakan juga bahwa 180 orang terluka parah. Sebanyak 129 orang tewas secara tragis dalam kerusuhan yang meletus secara tak terduga ini dan telah menimbulkan kegemparan besar di seluruh dunia.
Berbicara kepada media tentang kejadian tragis ini, Menteri Olahraga Indonesia Zainudin Amali mengatakan, “ Ini adalah kejadian yang sangat disesalkan dan merugikan permainan sepak bola kita. Kami minta maaf untuk ini,” katanya.
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”