H.Sedikitnya 62 orang, termasuk dua penumpang, tewas dalam kecelakaan pesawat dari Indonesia. Paket berita ini menjelaskan mengapa keamanan penerbangan buruk di negara itu.
Sebuah Boeing 737-500 milik Srivijaya Airlines jatuh di Indonesia 4 menit setelah lepas landas dari Jakarta ke pulau Kalimantan Sabtu sore lalu. Bangkai pesawat ditemukan di Laut Jawa setelah berita kecelakaan tersebut. Kotak hitam pesawat telah ditemukan dan pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkannya.
Karena bagian dari pesawat tidak tersebar luas, dikatakan bahwa bagian-bagian itu hancur setelah jatuh ke air. Diyakini bahwa 62 penumpang, termasuk penumpang, mungkin selamat. Meski penyebab kecelakaan baru akan diketahui setelah dilakukan pemeriksaan kotak hitam, konon cuaca buruk juga bisa jadi faktor penyebabnya.
Selain itu, usia pesawat yang terlibat kecelakaan tersebut adalah 27 tahun. Sejauh ini, 220 orang telah tewas dalam delapan insiden serupa.
Pesawat udara yang beroperasi untuk penggunaan komersial biasanya diganti setelah 25 tahun. Pesawat ini digunakan oleh Continental Airlines dan United Airlines sebelum dibeli oleh Sriwijaya Air pada tahun 2012.
Selain usia pesawat, letak geografis Indonesia juga dilihat sebagai penyebab jatuhnya pesawat. Indonesia juga memiliki tingkat badai petir dan petir yang tinggi. Tak hanya itu, letusan abu vulkanik juga menjadi ancaman bagi perjalanan udara.
Indonesia memiliki jumlah kecelakaan pesawat terbesar di Asia. Dari 104 kecelakaan yang terjadi di negara tersebut sejauh ini, telah terjadi 2.353 kematian.
Perawatan penerbangan yang buruk, pelatihan pilot yang tidak memadai, kegagalan komunikasi, kerusakan mekanis, dan masalah kontrol lalu lintas udara adalah beberapa penyebab utama kecelakaan pesawat. Para ahli telah memperingatkan bahwa penumpang bisa kehilangan kepercayaan jika pemerintah Indonesia lalai untuk tidak meningkatkan keamanan udara.
“Faithful maker. Award-winning bacon nerd. Social media maven. Pop culture evangelist. Evil zombie guru.”