Jakarta (ANTARA) – Indonesia menyampaikan ungkapan ketertarikannya untuk bergabung dengan COVAX Initiative yang dipimpin oleh World Health Organization (WHO), Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Inisiatif COVAX bertujuan untuk bekerja sama dengan produsen vaksin untuk memastikan bahwa semua negara pendukung di seluruh dunia memiliki akses yang cepat dan merata terhadap vaksin COVID-19 yang aman, efektif, dan terjangkau, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti dikutip ANTARA di sini, Sabtu.
Melalui skema COVAX, negara-negara kaya yang berpartisipasi akan mendanai vaksin COVID-19 dari anggaran nasional mereka dan bekerja sama dengan 92 negara berpenghasilan menengah dan rendah melalui donasi sukarela untuk memastikan distribusi vaksin yang adil, katanya.
Indonesia sendiri termasuk dalam daftar negara yang dinilai memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan pendanaan untuk COVAX Initiative untuk pengadaan dan pasokan vaksin COVID-19, kata Marsudi.
Inisiatif COVAX, saat ini termasuk sembilan kandidat vaksin yang dikembangkan dengan menerapkan berbagai teknologi dan pendekatan ilmiah, ditujukan untuk mendapatkan dan memasok dua miliar dosis vaksin yang disetujui pada akhir tahun 2021.
Saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia melakukan upaya habis-habisan untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19 yang aman dan efektif tepat waktu. Untuk itu, Indonesia telah menyampaikan keprihatinannya atas risiko dan ketidakpastian terkait perkembangan mereka, ujarnya.
Untuk tujuan ini, Indonesia telah dengan teguh menarik perhatian pada pentingnya memiliki vaksin COVID-19 yang aman dan efektif, kata menteri dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Swiss, pada hari Jumat.
Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk memastikan ketersediaan vaksin yang cukup untuk seluruh bangsa.
Untuk menjajaki potensi kerja sama pengadaan dan penyediaan vaksin COVID-19, Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan tim dari Kementerian Kesehatan melakukan kunjungan resmi ke Inggris dan Swiss.
Marsudi sebelumnya mencatat, dalam kunjungan tersebut, delegasi Indonesia telah melakukan pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan COVAX Initiative dengan pihak-pihak terkait, termasuk CEPI dan GAVI.
Di bawah Inisiatif COVAX, setelah vaksin COVID-19 tersedia, mereka akan diperoleh melalui Divisi Pasokan UNICEF.
Di bawah skema kerja sama, UNICEF telah diberi mandat untuk mengoordinasikan pengadaan dan pasokan vaksin COVID-19 ke lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia, agar setiap negara memiliki akses dan jangkauan yang sama terhadap vaksin.
Kunjungan Delegasi Indonesia ke Inggris dan Swiss juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama jangka menengah dan panjang antara induk perusahaan farmasi negara PT Bio Farma dengan mitra luar negerinya, kata Marsudi.
Berita Terkait: Delegasi Indonesia mengadakan pertemuan dengan Ditjen WHO Ghebreyesus
Berita Terkait: Indonesia mendapatkan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dari Inggris
DIEDIT OLEH INE
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”