Kolam renang:
Jenazah salah satu dari dua nelayan Kumari yang hilang setelah tongkang tenggelam di laut ditemukan 10 hari kemudian. Pencarian untuk yang lain sedang berlangsung.
Bangkai kapal di laut
B. Arokiam (50) dari Jalan Pelabuhan Colachal. Dia memiliki perahunya sendiri dan bekerja sebagai nelayan. Anru (47) dari Mata Colony adalah rekannya. 16 nelayan termasuk K. Arokyam (52) dari distrik yang sama dan Payas (54) dari Kotilbad menuju kawasan laut dalam penangkapan ikan Kulachal pada tanggal 25 bulan lalu. Tongkang itu dikomandoi oleh seorang rekan. Mereka sedang memancing pada jarak sekitar 30 mil laut di kawasan Manappadu distrik Thoothukudi pada tengah malam tanggal 28. Tak disangka, tongkang tersebut terjatuh ke satu sisi dan tenggelam ke laut. Nelayan yang bersiap segera terjun ke laut untuk menyelamatkan nyawanya. Mereka bergoyang saat berenang menuju pantai.
3 orang itu ajaib
Saat itu, nelayan dari perahu lain milik Kulashal yang sedang melaut di sana mendekat dan mulai menyelamatkan para nelayan yang terdampar di laut. 13 nelayan berhasil diselamatkan. 3 nelayan menghilang.
Jenazah nelayan Pius ditemukan pada tanggal 30 saat pencarian tiga orang hilang. Mereka terus mencari Anro dan K.Arokkiam yang misterius.
Selama 10 hari terakhir, nelayan telah menggeledah 25 perahu. Penjaga Pantai Tuticorin ikut serta bersama mereka dalam mencari para nelayan. Namun jenazah para nelayan tersebut tidak ditemukan. Kemudian diputuskan untuk mencari dengan kapal.
Pemulihan fisik
Untuk keperluan itu, kapal TNI Angkatan Laut berangkat dari Visakhapatnam menuju Kawasan Laut Manapadu kemarin. Para prajurit kemudian mulai mencari para pemburu liar. Kemudian sesosok tubuh ditemukan. Karena kondisinya sudah membusuk, jenazahnya tidak dapat segera diidentifikasi. Pejabat Angkatan Laut mengatakan mereka tidak akan dapat mengidentifikasi jenazah tersebut sampai diangkut ke pantai. Jenazah yang ditemukan akan didamparkan di pelabuhan Tuticorin hari ini (Senin) pagi. Di sana dia akan diidentifikasi oleh kerabatnya dan kemudian dikirim ke Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Pemerintah di Asaripalam untuk diautopsi.
Sementara itu, pencarian nelayan lain yang hilang terus dilakukan secara intensif. Jenazah nelayan tersebut ditemukan 10 hari setelah tenggelam di laut sehingga menimbulkan duka mendalam bagi keluarganya.
. “Penginjil perjalanan. Idola remaja masa depan. Pelajar hardcore. Penggemar budaya pop. Introvert yang sangat rendah hati. Penggemar twitter yang ramah.”