Di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan di seluruh negeri, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengancam pemerintah daerah dengan “peringatan keras” jika peningkatan infeksi terus berlanjut.
Dalam rapat kabinet pada Selasa di Istana Merdeka Jakarta, Presiden mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki keadaannya, terutama di daerah-daerah yang kesehariannya terus meningkat.
“Saya sudah mengatakan ini sebelumnya, jika kami memiliki peningkatan lagi [in the future], meski sedikit, [I will] segera keluarkan peringatan karena kami tidak ingin situasi ini berlarut-larut, ”kata Presiden kepada Kabinetnya.
“Di kota dan kabupaten tertentu, kami melihat peningkatan. Hentikan, ”tambahnya.
Diakui Jokowi, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia telah melebihi rata-rata case fatality rate (CFR) akibat virus corona.
CFR Indonesia saat ini 3,1 persen, sedangkan rata-rata global 2,32 persen.
Sebaliknya, laporan statistik pemerintah yang dirilis pada 30 November menunjukkan tingkat pemulihan COVID-19 Indonesia telah mencapai 83,6 persen, jauh di atas rata-rata global sebesar 69,03 persen. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa angka kasus aktif Indonesia terus meningkat.
Catatan resmi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki angka kasus aktif 16,69 persen pada bulan September, yang turun lebih dari 2 poin persentase menjadi 14,26 persen pada bulan Oktober dan kemudian mencatat sedikit penurunan menjadi 13,75 persen pada bulan November.
Angka COVID-19 resmi terbaru Indonesia
“Artinya setiap bulan kami meningkat. Tingkat kasus aktif kami juga lebih baik daripada rata-rata [rate] kasus aktif secara global yaitu 28,55 persen, ”kata Presiden menyampaikan optimismenya terhadap upaya penanggulangan dan penanggulangan COVID-19 bangsa.
Namun di awal pekan ini, Jokowi mengatakan bahwa krisis kesehatan Indonesia semakin parah sembari memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
“Mari kita semua lebih berhati-hati karena per 29 November, tingkat kasus aktif kita meningkat menjadi 13,41 persen,” katanya pada hari Senin, menambahkan bahwa tingkat kasus aktif minggu lalu adalah 12,78 persen dan tingkat pemulihan telah menurun selama seminggu terakhir. dari 84,03 persen menjadi 83,44 persen.
“Ini [figures] memburuk karena kami melihat lebih banyak kasus baru yang dikonfirmasi [this week] dibandingkan minggu-minggu sebelumnya, ”kata Jokowi.
Presiden secara khusus menunjuk provinsi Jakarta dan Jawa Tengah sebagai pencatatan kenaikan kasus baru dalam satu hari tertinggi, mengutip 1.579 kasus baru di Jakarta pada 21 November dan 1.362 satu kasus di Jawa Tengah yang tercatat pada 13 November.
Pada saat publikasi, Indonesia memiliki 557.877 kasus yang dikonfirmasi dengan 77.969 kasus aktif, 462.553 kasus pulih dan 17.355 kematian COVID-19.
Indonesia memecahkan rekor satu hari lainnya pada 27 November, ketika satuan tugas COVID-19 nasional mencatat 5.828 kasus baru dan 169 kematian baru selama periode 24 jam untuk melampaui rekor sebelumnya yaitu 5.534 kasus baru hanya dua hari sebelumnya pada November. 25.
Terakhir kali negara itu melaporkan jumlah kematian satu hari tertinggi adalah pada 22 September, dengan 160 kematian akibat virus korona.
Di tingkat regional, Jakarta masih memiliki jumlah kasus baru COVID-19 tertinggi di Jawa hingga pekan lalu dengan 1.436, disusul Jawa Tengah (963), Jawa Barat (699), Jawa Timur (428) dan Banten (191). . (dpk)
Periode premi Anda akan kedaluwarsa dalam 0 hari
tutup x
Berlangganan untuk mendapatkan akses tak terbatas Dapatkan diskon 50% sekarang
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”