Sampah diproduksi saat aksi massa di seluruh Jakarta
Jakarta (ANTARA) – Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 398 ton sampah yang dihasilkan dalam aksi massa yang digelar untuk melampiaskan penolakan atas disahkannya Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja pada Kamis (8/10).
“Sampah itu diproduksi saat aksi massa di seluruh Jakarta,” kata Andono Warih, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat.
Sebagian besar sampah dikumpulkan dari jalan utama MH Thamrin hingga Kota dan MH Thamrin hingga Blok M, tempat para pengunjuk rasa terkonsentrasi saat aksi unjuk rasa.
Untuk penanganan sampah yang optimal, pihaknya telah mengerahkan seribu pekerja, 12 penyapu jalan, 12 truk pikap, 20 truk sampah anorganik, dan 30 truk sampah selain menyediakan seribu karung sampah dan 500 sapu.
Protes terhadap undang-undang penciptaan lapangan kerja yang baru disahkan yang dimulai sejak Senin (5 Oktober) di ibu kota mengalami kekerasan pada Kamis (8 Oktober).
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana sekitar Rp25 miliar untuk memulihkan fasilitas umum yang dirusak massa.
“DKI akan mendanai (pemulihan fasilitas umum). Kami sudah hitung, dan mungkin butuh sekitar Rp25 miliar,” ungkap Baswedan.
Fasilitas umum yang rusak saat aksi unjuk rasa itu terdiri dari 18 halte Transjakarta milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta, delapan di antaranya dibakar.
Berita Terkait: Pemerintah memastikan amdal tidak dihapuskan dalam Omnibus Law
Berita Terkait: Cluster reli berpotensi memicu lonjakan kasus COVID-19: IDI
DIEDIT OLEH INE
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”