SYDNEY: Sekitar 1.000 petugas polisi Prancis telah dikerahkan ke Pulau Kaledonia Baru di Pasifik menyusul kerusuhan yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Kedutaan Besar Prancis di sana mengumumkan hal tersebut pada Senin (20 Mei). Dia juga mencatat bahwa kerusuhan di jalan telah mereda.
Namun, Australia dan Selandia Baru juga dilaporkan tidak dapat mengirimkan penerbangan untuk menyelamatkan wisatawan yang terdampar di Kaledonia Baru.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan situasi di Kaledonia Baru yang berada di bawah kekuasaan Prancis sangat mengkhawatirkan. Ia juga mengatakan, jalan menuju bandara terganggu akibat kerusakan jalan dan pembatas jalan.
Louis Le Franc, pejabat tinggi Prancis di Kaledonia Baru, mengatakan pada Minggu malam (19 Mei) bahwa diperlukan waktu beberapa hari untuk mendapatkan kembali kendali jalan dari ibu kota, Noumea, ke bandara internasional di kawasan itu. Petugas keamanan, yang dikenal sebagai Genterma, mengerahkan 76 penghalang jalan.
Layanan udara dibatalkan akibat kerusuhan yang terjadi pekan lalu. Pemerintah setempat mengatakan hampir 3.200 orang tidak dapat meninggalkan Kaledonia Baru dan mencapai sana.
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”