Tentara menggunakan senjata berbahaya untuk menekan para demonstran di Myanmar kemarin.
Dua orang tewas dalam kekerasan di Irrawaddy malam sebelumnya dan tadi malam.
Salah satunya adalah siswa SMA. Yang lainnya adalah ibu dari tiga anak.
Tentara menguasai dua desa di distrik Sajing.
Jadi dari sana orang pergi dengan ketegangan.
Di Yangon, polisi menembak orang dan mendesak mereka untuk menghilangkan penghalang jalan.
Jumlah korban meningkat dari hari ke hari.
Para pengamat percaya bahwa penembakan yang tidak terduga lebih sering terjadi saat ini.
Sekitar 250 orang pergi.
Protes anti-tentara berlangsung selama enam minggu di Myanmar. Komunitas internasional mengutuk tindakan tentara Myanmar. Namun, militer tampaknya tidak peduli.
Negara-negara ASEAN juga telah meningkatkan upaya mereka. Indonesia menyatakan akan meminta ASEAN mengadakan pertemuan khusus untuk membahas masalah Myanmar.
Filipina juga mendesak ASEAN segera menindak Myanmar.
“Praktisi Internet. Guru zombie total. Pecandu TV seumur hidup. Pelopor budaya pop yang rajin.”