8 Jun 2023 Baru-baru ini Monash University, Indonesia Ilmu data Profesor Madya Diri Wijaya Dan Arif Perdana Menulis bersama artikel berjudul “Mengapa kita berhenti meneliti dan bereksperimen dengan teknologi? ChatGPT bukan solusi jitu(Mengapa menghentikan penelitian dan eksperimen terkait teknologi ChatGPT bukanlah solusi akhir), yang dipublikasikan di Ngobrol Indonesia. Artikel mereka yang menggugah pikiran menyoroti pentingnya regulasi yang cermat dan inovasi yang sadar dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI.
Dalam artikelnya, Dr. Dere Wijaya dan Dr. Arif Perdana berpendapat bahwa alih-alih menghentikan penelitian dan eksperimen sepenuhnya, organisasi dan perusahaan yang terlibat dalam pengembangan AI harus mengadopsi pendekatan yang sadar dan inovatif. Mereka menekankan perlunya mempertimbangkan prinsip-prinsip inovasi proaktif, reflektif, inklusif dan responsif untuk memastikan penerapan teknologi AI yang bertanggung jawab dan etis, khususnya dalam konteks ChatGPT.
Para peneliti menyoroti potensi manfaat teknologi AI sekaligus mengakui kekhawatiran seputar perkembangannya. Mereka menekankan bahwa alih-alih menolak atau membatasi penelitian AI, kita perlu mengatasi kompleksitas dan ketidakpastian AI dengan mendorong praktik inovasi yang bertanggung jawab. Dengan menerapkan inovasi secara sadar, organisasi dapat berpartisipasi aktif dalam membentuk teknologi dan peraturan AI, meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan yang etis.
Deri Wijaya menyatakan pentingnya artikel mereka, dengan mengatakan, “Seiring dengan kemajuan teknologi AI, penting untuk melakukan diskusi yang matang dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi potensi tantangan dan risiko.”
Kami bertujuan untuk mendorong dialog seputar inovasi yang bertanggung jawab dalam AI, dengan menekankan perlunya kerangka peraturan yang kuat yang melindungi kepentingan individu dan masyarakat secara keseluruhan. -Dr Dere Wijaya
Arif Perdana menambahkan: “Teknologi AI sangat menjanjikan, namun juga menimbulkan tantangan etika dan sosial. Artikel kami bertujuan untuk berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung mengenai regulasi AI dan praktik inovasi yang bertanggung jawab.”
“Dengan menyerukan inovasi yang sadar, kami menggarisbawahi perlunya mempertimbangkan implikasi yang lebih luas dari kecerdasan buatan dan mengembangkan strategi yang memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan, inklusivitas, dan keadilan.” – Dr.Arif Perdana
Monash University, Indonesia, menghargai kontribusi berharga dari fakultasnya, yang terus terlibat dalam penelitian kritis dan berkontribusi pada wacana publik mengenai isu-isu penting kemasyarakatan. Melalui karya mereka, Dr Deri Wijaya dan Dr Arif Perdana Monash University mewujudkan komitmen Indonesia untuk memajukan pengetahuan dan membentuk praktik inovasi yang bertanggung jawab di bidang teknologi AI.
Tolong Baca artikel selengkapnya Ditulis oleh Dr. Derry Wijaya dan Dr. Arif Perdana Ngobrol Indonesia.
“Faithful maker. Award-winning bacon nerd. Social media maven. Pop culture evangelist. Evil zombie guru.”