Pelindung PAN Amien Rais mendeklarasikan partai baru – Politik

Mantan pelindung Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, seorang kritikus setia pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, menyatakan partainya yang baru didirikan bernama Partai Ummat, atau Partai Umat, pada hari Kamis setelah kepergiannya di tengah keretakan internal dalam PAN.

Amien mengumumkan partai baru itu melalui siaran di kanal Youtube miliknya, Amien Rais Official.

“Insya Allah Partai Umat akan bekerja dan berjuang bersama elemen bangsa lainnya melawan kezaliman dan ketidakadilan,” ujarnya dalam sambutannya.

Amien, tokoh kunci dalam gerakan reformasi 1998 melawan mantan presiden Soeharto dan pendiri PAN, melanjutkan bahwa sebuah negara dengan segala kekuatannya bisa zalim (kejam) terhadap rakyatnya baik dari segi politik, ekonomi, sosial, hukum, dan hak asasi manusia sehingga perlu adanya pemerintahan yang berpihak pada rakyat.

“Itu semua tergantung pada pemerintah, apakah membela rakyat dan ummah [community] atau konglomerat ?, ”katanya.

Baca juga: Amien Rais menyiapkan partai baru di tengah keretakan internal PAN

Dalam acara siaran tersebut Amien mengutip beberapa ayat Alquran, seperti al amru bil ma’ruf dan an-nahyu ‘anil munkar (menjunjung tinggi kebajikan dan memerangi kejahatan) dan al amru bil ‘adli dan an-nahyu ‘anidzulmi (menegakkan keadilan dan memerangi ketidakadilan).

“Partai Umat akan bekerja menegakkan Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal,” imbuhnya.

Amien terlibat tarik-menarik dengan politisi PAN lainnya atas dukungan untuk pemerintahan Jokowi. Dalam pemilihan presiden 2019, partai tersebut mendukung calon ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Prabowo sekarang menjabat sebagai menteri pertahanan Jokowi dan partainya juga telah bergabung dengan koalisi yang berkuasa.

Ketua PAN Zulkifli Hasan telah bertemu Jokowi beberapa kali untuk membahas kemungkinan PAN bergabung dengan koalisi, yang membuat Amien kecewa. Namun, partai tersebut masih berada di luar koalisi pemerintah.

Keretakan internal di dalam partai dimulai setelah pemilu berakhir. Putra Amien, Hanafi Rais, memutuskan mundur dari partai dan merelakan jabatan sebagai anggota parlemen dan Ketua Fraksi PAN di DPR. Dia berargumen bahwa partai kurang berkembang, mencela partai karena cenderung mendukung pemerintah yang seharusnya menjadi oposisi.