Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia memperkirakan pasokan vaksin novel coronavirus disease (COVID-19) akan tersedia pada November 2020 seiring dengan kapasitas produksi beberapa produsen vaksin China yang bekerja sama dengan Indonesia.
Pasokan vaksin COVID-19 telah diamankan sebagaimana terungkap dalam pertemuan antara delegasi Indonesia dengan perwakilan Cansino, G42, Sinopharm, dan Sinovac di China pada 10 Oktober, demikian keterangan pemerintah Indonesia di Jakarta, Senin.
At the meeting, Indonesia was represented by Coordinating Minister for Maritime Affairs and Investment Luhut Pandjaitan, Health Minister Terawan Agus Putranto, Indonesian Ambassador to China Djauhari Oratmangun, and PT Bio Farma’s President Director, Honesti Basyir.
Dosis vaksin yang dijaminkan oleh perusahaan farmasi rekanan di Indonesia bervariasi berdasarkan kapasitas produksi masing-masing dan komitmen kepada pembeli lain.
Cansino berjanji akan memasok 100 ribu dosis tunggal vaksin pada November 2020 dan sekitar 15-20 juta dosis pada 2021, sementara G42 dan Sinopharm berjanji untuk memasok 15 juta dosis ganda vaksin tahun ini, di mana lima juta di antaranya dijanjikan akan diberikan. disediakan pada November 2020.
Sinovac juga berjanji akan memasok tiga juta dosis tunggal vaksin COVID-19 hingga akhir Desember 2020. Selain itu, ia juga berjanji akan menyediakan 15 juta dosis dalam bentuk curah.
Dari tiga juta dosis, 1,5 juta akan tersedia pada minggu pertama bulan November, sedangkan 1,5 juta dosis lainnya akan tersedia pada minggu pertama bulan Desember 2020.
Sementara itu, Sinopharm berjanji akan memasok 50 juta dosis ganda vaksin COVID-19 pada 2021, sementara Cansino dan Sinovac berjanji untuk menyediakan masing-masing 20 juta dosis tunggal dan 125 juta dosis ganda.
“Pada tahap awal, kami memprioritaskan suntikan vaksin kepada mereka yang berada di garis depan dalam memerangi COVID-19, termasuk tenaga medis dan paramedis, personel TNI dan Polri, staf pengajar, dan mereka yang terlibat dalam pelayanan publik,” tegas Menteri Putranto.
Pemerintah akan memberikan bantuan kepada semua pihak yang tidak mampu secara finansial dan terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan menanggung biaya vaksin, ungkapnya.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan program vaksinasi COVID-19, dan untuk itu telah mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan, termasuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dan simulasi di puskesmas di tanah air.
Sejak akhir September 2020, petugas kesehatan juga sudah mendapatkan pelatihan tentang prosedur operasi standar vaksinasi COVID-19, ujarnya.
Infeksi virus corona baru awalnya muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019.
Sejak itu, COVID-19 telah menyebar ke lebih dari 215 negara dan wilayah, termasuk 34 provinsi di Indonesia, dengan lonjakan jumlah kematian yang sangat besar.
Untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini, Indonesia tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mengembangkan vaksin untuk melawan virus tersebut.
Saat ini, selain vaksin COVID-19 Sinovac, para ilmuwan Indonesia sedang mengerjakan vaksin yang dinamai bendera nasional negara, Merah Putih (Merah Putih).
Berita Terkait: Indonesia jajaki kerja sama vaksin COVID-19 dengan Inggris, Swiss
Berita Terkait: Indonesia mengamankan pasokan vaksin untuk 135 juta orang hingga 2021
DIEDIT OLEH INE
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”