Salah paham bahwa burung itu aslinya berasal dari pulau Jawa. Ia kemudian ditemukan menjadi burung favorit di pulau Kalimantan. Bahkan setelah itu, tidak ada yang tahu tentang burung itu. Tidak diketahui kapan burung itu bisa dilihat, juga tidak mungkin oleh ahli burung sepanjang waktu di hutan. Pada 2016, sekelompok pecinta burung bernama BW Galeatus dibuat di situs tersebut. Orang-orang dari daerah yang tertarik dengan burung bergabung dengan kelompok tersebut. Mereka belajar banyak tentang burung milik tempat ini.
Di dalamnya, Suranto dan Fauzan adalah dua orang yang paling diminati oleh burung bermata hitam ini. Mereka sesekali melihat burung berkeliaran di hutan Kalimantan. Mereka terus-menerus berusaha mencari tahu tentang burung itu. Alhasil, burung itu ditangkap Oktober lalu. Mereka mengambil gambar dan mengirimkannya ke ahli burung untuk memastikan keberadaan hewan bermata hitam yang punah.
Penemuan burung ini telah mengejutkan banyak ahli burung dan peminat burung di seluruh dunia. Ahli ornitologi mengatakan bahwa tidak ada spesies burung yang punah di Asia untuk waktu yang lama. Akbar juga mengatakan banyak pengamat burung di seluruh dunia yang tertarik untuk melihat burung ini.
. “Penginjil perjalanan. Idola remaja masa depan. Pelajar hardcore. Penggemar budaya pop. Introvert yang sangat rendah hati. Penggemar twitter yang ramah.”