Presiden Ranil Wickremesinghe menekankan bahwa upaya harus dilakukan untuk memperkuat hubungan politik, ekonomi dan budaya antara Sri Lanka dan Indonesia dengan memperkuat identitas Samudera Hindia dan meningkatkan kerja sama kedua negara.
Pertemuan resmi antara Presiden Ranil Wickremesinghe dan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang berangkat ke Tiongkok untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional “One Belt – One Road”, diadakan di Beijing pagi ini (17) dan kedua pemimpin berdiskusi panjang lebar mengenai hal ini. pandangan.
Perhatian juga tertuju pada dampak krisis ekonomi yang terjadi baru-baru ini dan larangan minyak sawit terhadap kegiatan ekspor dan impor kedua negara.
Presiden Ranil Wickramasinghe mencatat bahwa Sri Lanka sedang berupaya untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara Asia dan meresmikan perjanjian perdagangan bebas dengan India.
Presiden RI menyampaikan, saat ini adalah saat yang paling tepat untuk menjalin perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Sri Lanka.
Kedua pemimpin bertukar pandangan panjang lebar mengenai tren ekonomi dan politik global dan bagaimana menghadapi tantangan-tantangan ini sebagai dua negara kecil di kawasan Asia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para menteri dan pejabat yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Ridino Marsudi. Dari pihak Sri Lanka, hadir Menteri Luar Negeri Ali Sabri, Penasihat Senior Presiden Bidang Keamanan Nasional dan Ketua Satgas Presiden Sagala Ratnayake, serta Gubernur Bank Sentral Kalanidhi Nandal Weerasinghe.
. “Penginjil perjalanan. Idola remaja masa depan. Pelajar hardcore. Penggemar budaya pop. Introvert yang sangat rendah hati. Penggemar twitter yang ramah.”