Presiden Ranil Wickremesinghe menekankan bahwa langkah-langkah harus diambil untuk memperkuat hubungan politik, ekonomi dan budaya antara Sri Lanka dan Indonesia dengan memperkuat identitas Samudera Hindia.
Pertemuan resmi antara Presiden Ranil Wickremesinghe dan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang berangkat ke Tiongkok untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional “One Belt – One Road”, diadakan di Beijing, dan kedua pemimpin tersebut mengadakan diskusi panjang mengenai hal ini.
Perhatian juga diberikan pada dampak krisis ekonomi yang terjadi baru-baru ini dan larangan ekspor dan impor minyak sawit antara kedua negara.
Presiden Ranil Wickremesinghe mencatat bahwa Sri Lanka sedang berupaya untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara Asia dan meresmikan perjanjian perdagangan bebas dengan India.
Presiden RI menyampaikan, saat ini adalah saat yang paling tepat untuk menjalin perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Sri Lanka.
Kedua pemimpin bertukar pandangan panjang lebar mengenai tren ekonomi dan politik global dan bagaimana menghadapi tantangan-tantangan ini sebagai dua negara kecil di kawasan Asia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para menteri dan pejabat yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Ridino Marsudi. Dari pihak Sri Lanka, hadir Menteri Luar Negeri Ali Sabri, Penasihat Senior Presiden Bidang Keamanan Nasional dan Ketua Satgas Presiden Sagala Ratnayake, serta Gubernur Bank Sentral Kalanidhi Nandal Weerasinghe.
. “Penginjil perjalanan. Idola remaja masa depan. Pelajar hardcore. Penggemar budaya pop. Introvert yang sangat rendah hati. Penggemar twitter yang ramah.”