12 orang tewas dalam serangan artileri di sana.
Sebagian besar operasional rumah sakit terhenti. Namun, pasien, karyawan, pengungsi, dan lain-lain telah berlindung di sana.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 200 pasien telah dipindahkan dari rumah sakit setelah serangan Israel.
Tentang RS Indonesia di Gaza…
Indonesia membangun rumah sakit tersebut pada tahun 2016. Terletak di Beit Lahiya, kota berpenduduk 90.000 orang.
Rumah sakit ini terletak di atas tanah sumbangan Gaza. Letaknya bersebelahan dengan salah satu kamp pengungsi terbesar di Gaza.
Rumah sakit ini diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia saat itu, Jusuf Kalla.
Rumah sakit tersebut merupakan simbol kerja sama antara Indonesia dan Otoritas Palestina.
Militer Israel mengatakan mereka yakin rumah sakit itu dibangun di atas tambang milik Hamas.
Rumah sakit ini didanai sepenuhnya oleh warga negara Indonesia dan Palang Merah Indonesia, salah satu organisasi Muslim terbesar di negara ini.
Biaya konstruksinya sekitar $8 juta. Namun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, rumah sakit tersebut menghadapi berbagai masalah.
Israel menuduh kelompok pemberontak Hamas menggunakan gedung rumah sakit sebagai tempat berlindung.
Namun Hamas membantah informasi tersebut.
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”