Ganesha adalah sosok yang anggun dengan wajah gajah, tubuh manusia, empat lengan, perut besar, dan telinga mirip batang tubuh. Dia adalah dewa Hindu yang sangat sederhana yang dapat memberkati siapa pun yang memintanya.
Weda adalah Veda yang dihormati. Anaimugathon yang memberkati semua orang. Jika kita hanya menyembahnya, dia akan menghujani kita dengan rahmat. Inilah alasan mengapa dia lebih menyukai Arugambulla dan Munchura.
Ganesha adalah Tuhan mutlak pertama. Umat Hindu percaya bahwa jika seseorang mulai melakukan tindakan apa pun dan mulai memuji Ganesa sebagai peringatan, dia akan bahagia.
Vinayakapiruman adalah penulis epik Mahabharata India dengan pengambilan gading. Oleh karena itu, sebelum mulai menulis, anak akan diingatkan oleh anak bahwa huruf “U” akan mulai melingkupi semua tindakan anak yang dilakukan anak untuk diselesaikan tanpa bisikan. Ini gambar Ganesha
Gambar Ganesha muncul di uang kertas Indonesia.
Guru yoga Vijayakumar, pendiri dan presiden Asosiasi Kolektor Uang Tiruchirappalli, berbicara tentang gambar Ganesha pada uang kertas Indonesia. Yang disebut Republik Indonesia adalah negara multi pulau di Asia Tenggara. Ini adalah republik dengan badan legislatif yang dipilih oleh rakyat dan presiden. Jakarta adalah ibu kota negara dan merupakan rumah bagi sejumlah besar umat Hindu di Bali, yang menganggap Ganesha sebagai penguasa kekayaan.
Mata uang Indonesia disebut Rupee. Uang kertas 20.000 rupee di Indonesia diukir dengan gambar Ganesha yang disembah oleh umat Hindu.
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
Sekitar 87,5 persen dari populasi adalah Muslim. Begitu juga dengan pemeluk Hindu 3 persen ada di Indonesia.
Umat Hindu sudah ada di Indonesia sejak zaman kuno. Sejumlah besar orang menganut agama Hindu dan banyak patung serta lukisan Hindu masih ditemukan di banyak tempat di seluruh Indonesia saat ini.
Gambar seharga Rp 20.000 duduk di Idamburi Ganesha dicetak pada tahun 1998. Film tersebut juga menggambarkan Kihajar Devendra, seorang pejuang kemerdekaan dari negara dan seorang martir dalam pendidikan.
Itu dipandang mencerminkan budaya India dan Indonesia.
“Pecandu alkohol profesional. Pelajar bacon. Penggemar bir pemenang penghargaan. Pemain game. Pakar media sosial. Guru zombie.”