Organisasi Islam menyambut baik kedatangan haji Indonesia karena kunjungan Paus akan membantu membangun perdamaian di dunia.
Christopher Francis – Vatikan
Dua organisasi Islam besar di Tanah Air mengaku senang dengan kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September, karena bertujuan untuk meningkatkan iman dan kerukunan antar umat beragama.
Ormas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menyambut baik kepulangan Indonesia ini karena kunjungan Paus akan membantu membangun perdamaian di dunia yang dilanda berbagai konflik.
Presiden Nahdlatul Ulama Ulil Abshar Abdalla mengatakan, menyusul kunjungan Muhammad Ahmad Al Thayyib, pimpinan Universitas Islam Al Azhar Kairo yang berpengaruh, ke Indonesia pada 9-11 Juli, kunjungan Bapa Suci dalam dua bulan mulai 2 September hingga 6 penuh dengan makna.
Gerakan Islam Ulil Abshar Abdalla memiliki 8 crore anggota di dunia.
Ulil Abshar Abdalla berharap kunjungan Paus dapat memberikan angin segar tidak hanya bagi umat Islam dan Katolik, tetapi juga bagi seluruh agama di Indonesia.
Syafiq A Mughni dari Muhammadiyah Islam, yang memiliki 50 juta anggota di seluruh dunia, mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan membantu memperkuat hubungan antara Muslim dan Katolik.
Ia menambahkan, Islam dan Katolik dapat bekerja sama untuk mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin serta memberantas ketidakadilan di seluruh dunia.
Dengan populasi 27 juta jiwa, 85 persen penduduk Indonesia beragama Islam, dengan 2,4 juta penduduk beragama Kristen, termasuk 70 juta penduduk beragama Katolik.
Paus Paulus VI pada bulan Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada bulan Oktober 1989 telah mengunjungi negara ini.
. “Penjelajah. Penggemar bacon yang ramah. Pecandu kopi setia. Gamer seumur hidup. Alcoholaholic bersertifikat.”