I Doodle Learning yang berbasis di AS telah bekerja sama dengan NASA untuk meluncurkan kompetisi inovasi baru yang disebut kubus di luar angkasa. Kompetisi tersebut diikuti oleh ribuan mahasiswa dari 73 negara.
Dihadiri oleh seorang mahasiswa bernama Riastin dari distrik Karantai di sebelah Tanjore. NASA telah memilih Riazstein, mahasiswa tingkat dua di B-Tech Mechatronics di sebuah perguruan tinggi swasta, untuk meluncurkan dua satelit.
Satelit tersebut, yang disebut VisionSat V1 dan V2, memiliki tinggi 33 milimeter dan berat 33 gram. Kedua satelit ini adalah yang paling ringan di dunia dan dirancang dengan teknologi pencetakan 3D.
Resten mengatakan, teknologi ini telah diuji pada satelit dengan 11 sensor yang dapat mendeteksi berbagai informasi dari luar angkasa dan sifat sinar kosmik yang terjadi di dalam rudal tersebut.
Restin juga mengatakan, tenaga listrik yang dibutuhkan untuk satelit dapat diperoleh dari sel surya di permukaan satelit, yang keduanya akan diluncurkan oleh roket yang melakukan penjelajahan ke luar angkasa di NASA pada bulan Juni tahun depan.
“Faithful maker. Award-winning bacon nerd. Social media maven. Pop culture evangelist. Evil zombie guru.”